Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Sahabat Gema Islam yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, dalam artikel kali ini, kita akan membahas mengenai pentingnya hikmah dalam berdakwah, terutama bagi para wanita. Berdakwah adalah tanggung jawab setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Namun, cara penyampaian dakwah harus disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan penerima dakwah tersebut. Mari kita simak lebih lanjut.
Apa Itu Hikmah?
Para ulama, seperti yang disebutkan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah, menjelaskan bahwa hikmah adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya yang tepat. Hikmah juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menyampaikan kebaikan dengan cara yang bijaksana, penuh kelembutan, dan sesuai dengan kondisi audiens. Sebagai contoh, cara berdakwah kepada anak-anak tentu berbeda dengan cara berdakwah kepada orang dewasa. Begitu pula, berdakwah kepada orang yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi harus berbeda dengan orang yang mungkin pendidikannya lebih rendah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:
يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ ۖ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ
“Allah memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa yang diberi hikmah, maka sungguh ia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal.”
(QS. Al-Baqarah: 269)
Ayat ini menunjukkan betapa pentingnya hikmah dalam kehidupan seorang Muslim, terutama dalam dakwah.
Hikmah dalam Berdakwah di Keluarga
Seringkali masalah dalam keluarga muncul karena nasihat yang disampaikan dengan cara yang kurang tepat. Misalnya, ketika seorang ibu menasehati anaknya dengan kata-kata keras atau kasar, hal ini bisa membuat anak merasa tersinggung, bahkan berontak. Oleh karena itu, seorang ibu harus pandai menggunakan hikmah ketika berdakwah di dalam rumah.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah contoh teladan dalam menggunakan hikmah. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda kepada seorang anak:
يَا غُلَامُ سَمِّ اللَّهَ وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ
“Wahai anak, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari yang terdekat darimu.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Lihatlah bagaimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menasihati anak dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang, sehingga anak tersebut bisa mengingat nasihat itu sepanjang hidupnya.
Hikmah dalam Berdakwah kepada Berbagai Golongan
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah juga menjelaskan bahwa manusia memiliki tingkatan-tingkatan yang berbeda dalam memahami ilmu:
Jahil (Orang Bodoh)
Orang yang belum mengetahui apa-apa. Dalam berdakwah kepada mereka, gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
‘Alim Muttaqil (Orang Berilmu Tapi Pemalas)
Orang yang berilmu namun malas mengamalkannya. Kepada mereka, nasihatkan dengan cara yang memotivasi.
‘Alim Mu’anid (Orang Berilmu Tapi Sombong)
Orang yang berilmu namun angkuh. Berdakwah kepada mereka membutuhkan pendekatan yang penuh kesabaran dan kebijaksanaan.
Setiap golongan ini harus diperlakukan dengan cara yang berbeda sesuai dengan tingkat pemahaman mereka. Jika tidak, dakwah yang disampaikan bisa ditolak atau bahkan direspon dengan permusuhan.
Peran Wanita dalam Berdakwah
Sahabat Gema Islam, jangan pernah meremehkan peran wanita dalam berdakwah. Terdapat banyak hal yang hanya bisa dilakukan oleh wanita, seperti mengajarkan ilmu tentang haid, nifas, atau mendampingi ibu-ibu lain dalam pengasuhan anak. Bahkan dalam Islam, wanita memiliki posisi penting dalam memberikan pengaruh positif di masyarakat.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
النِّسَاءُ شَقَائِقُ الرِّجَالِ
“Wanita adalah saudara kandung laki-laki.”
(HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Hadits ini menunjukkan bahwa wanita memiliki tanggung jawab yang sama dalam menegakkan syariat Islam.
Larangan Mencaci Makian dalam Berdakwah
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga memberikan panduan dalam berdakwah agar terhindar dari cara-cara yang kasar dan mencaci maki:
وَلَا تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللَّهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ
“Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan.”
(QS. Al-An’am: 108)
Ayat ini mengajarkan kita untuk berhati-hati dalam berbicara agar tidak menimbulkan dampak negatif yang lebih besar.
Kesimpulan
Dakwah dengan hikmah adalah seni menyampaikan kebenaran dengan cara yang tepat, lemah lembut, dan penuh kasih sayang. Terutama bagi para ibu dan wanita Muslimah, gunakan hikmah dalam menasehati keluarga dan lingkungan. Hikmah bukan hanya soal kelembutan, tetapi juga tentang ketepatan dalam penyampaian.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi kita hikmah dalam setiap langkah kehidupan, khususnya dalam berdakwah. Aamiin.
Wallahu a’lam bish-shawab.
simak kajian selengkapnya di BAGAIMANA SEORANG WANITA DALAM BERDAKWAH | Ustadz Ali Nurjani, Lc
