Bismillah, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Sahabat Gema Islam Rahimakumullah, dalam mendidik anak, Islam memberikan pedoman yang sangat lengkap dan menyentuh semua aspek kehidupan. Salah satunya adalah sikap adil dan lemah lembut yang menjadi dua pilar penting dalam pendidikan anak. Mari kita lanjutkan pembahasan tentang dua pilar ini yang akan memberi kita panduan untuk menjadi orang tua yang bijak dan penuh kasih sayang.
Kewajiban Bersikap Adil kepada Anak
Sikap adil berarti memberikan hak sesuai dengan kebutuhan dan keadaan anak. Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengingatkan kita tentang pentingnya keadilan dalam keluarga. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Nu’man bin Basyir, diceritakan bahwa ayah Nu’man memberikan hadiah sebidang tanah hanya kepada Nu’man, sementara anak-anak lainnya tidak menerima. Ibu Nu’man kemudian mengadukan hal ini kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun bersabda:
اتَّقُوا اللَّهَ وَاعْدِلُوا بَيْنَ أَوْلَادِكُمْ
“Bertakwalah kepada Allah dan bersikap adillah di antara anak-anakmu.” (HR. Bukhari)
Bersikap adil bukan berarti harus memberikan semua anak hal yang sama secara material, tetapi memberikan sesuai dengan kondisi mereka. Contoh mudahnya, anak yang masih di Taman Kanak-kanak (TK) tidak membutuhkan uang jajan sebesar anak yang sudah duduk di bangku kuliah. Jadi, keadilan haruslah proporsional sesuai dengan kebutuhan dan keadaan masing-masing anak.
2. Akibat Tidak Adil dalam Keluarga
Ketidakadilan dalam keluarga akan menimbulkan masalah serius seperti permusuhan, iri hati, dan kebencian antara saudara. Sebaliknya, ketika seorang ayah atau ibu bersikap adil, maka keluarga akan dipenuhi dengan rasa kasih sayang, saling mencintai, dan anak-anak akan lebih berbakti kepada orang tua mereka. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga mengingatkan dengan sabdanya:
لَا أَشْهَدُ عَلَى جَوْرٍ
“Aku tidak mau menjadi saksi atas ketidakadilan.” (HR. Bukhari)
Hadis ini menjadi peringatan keras bagi kita agar tidak berbuat zalim di antara anak-anak kita. Keadilan bukan hanya soal materi, tetapi juga perhatian, kasih sayang, dan kesempatan yang sama untuk berkembang.
3. Pentingnya Lemah Lembut dalam Mendidik Anak
Sikap lemah lembut sangat dianjurkan dalam mendidik anak. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
إِنَّ الرِّفْقَ لَا يَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ وَلَا يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ
“Sesungguhnya kelemahlembutan itu tidak ada pada sesuatu kecuali ia menghiasinya, dan tidak dicabut dari sesuatu kecuali ia akan memperburuknya.” (HR. Muslim)
Kelemahlembutan bukanlah tanda kelemahan, melainkan kekuatan yang membuat hubungan antara orang tua dan anak semakin erat. Anak yang dibesarkan dengan kasih sayang dan kelemahlembutan akan lebih mudah diarahkan dan lebih terbuka kepada orang tua. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah teladan dalam hal ini. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah mencium cucunya, Hasan bin Ali, dan menunjukkan kasih sayangnya. Ketika seorang sahabat yang bernama Aqra’ bin Habis menyatakan bahwa ia tidak pernah mencium anak-anaknya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menegurnya dengan bersabda:
مَنْ لَا يَرْحَمْ لَا يُرْحَمْ
“Barang siapa yang tidak menyayangi, maka ia tidak akan disayangi.” (HR. Bukhari)
Menggabungkan Kelemahlembutan dan Ketegasan
Meskipun kelemahlembutan sangat penting, tidak berarti kita tidak boleh tegas dalam mendidik anak. Sebagai orang tua, kita harus bisa menggabungkan kelemahlembutan dengan ketegasan ketika diperlukan, khususnya dalam hal-hal yang membahayakan anak. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga mencontohkan keseimbangan ini dengan memberikan penghargaan dan pujian (targhib) serta ancaman dan hukuman (tarhib) ketika mendidik anak.
Sebagai contoh, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menganjurkan untuk menggantungkan cambuk di rumah sebagai simbol ketegasan, meskipun jarang sekali digunakan. Ini menunjukkan bahwa ketegasan tidak selalu harus diungkapkan dengan hukuman fisik, tetapi bisa melalui simbolis yang membuat anak paham bahwa ada konsekuensi dari setiap perbuatan.
Pentingnya Keadilan dan Kelemahlembutan dalam Pendidikan Anak
Sahabat Gema Islam, mari kita terapkan ajaran Islam yang mulia ini dalam kehidupan sehari-hari. Keadilan dan kelemahlembutan adalah dua hal yang saling melengkapi dalam mendidik anak. Dengan bersikap adil, kita akan mendapatkan kasih sayang dan penghormatan dari anak-anak kita. Dengan kelemahlembutan, kita akan membangun hubungan yang erat dan penuh cinta dengan mereka.
Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang tua yang mampu mendidik anak-anak kita sesuai dengan ajaran Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, sehingga mereka tumbuh menjadi anak yang soleh dan solehah, berbakti kepada orang tua, dan senantiasa berada di jalan yang diridhai Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Wallahu A’lam Bishawab.