Assalamualaikum, Sahabat Gema Islam rahimani wa rahimakumullah, dalam Islam, mendidik anak adalah tanggung jawab besar yang harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Salah satu pilar penting dalam mendidik anak adalah “Al-Mudawamah ‘Alan Nushi Wat-Taujih”, yang berarti senantiasa memberikan nasihat dan pengarahan. Sebagai orang tua, memberikan arahan yang tepat sejak dini adalah kunci agar anak tumbuh dengan iman dan akhlak yang mulia.
Mengarahkan Fitrah Anak kepada Tauhid
Anak lahir dalam keadaan fitrah, yaitu mengenal dan meyakini keberadaan Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai Pencipta. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“كل مولود يولد على الفطرة فأبواه يهودانه أو ينصرانه أو يمجسانه”
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Muslim)
Fitrah ini harus terus dijaga dan diarahkan agar keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya yang berhak disembah semakin tertanam dalam diri anak. Sebagaimana tugas utama para rasul, termasuk Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, adalah untuk mengajarkan tauhid. Selama 13 tahun berdakwah di Makkah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menekankan pentingnya tauhid.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:
“وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ”
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)
Mengajarkan Kemandirian dan Kesabaran
Mengajarkan kepada anak bahwa segala sesuatu yang diinginkan harus dimohonkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah salah satu bentuk mendidik kemandirian dalam berdoa dan tawakal. Ketika anak meminta sesuatu, ajarkan untuk terlebih dahulu berdoa kepada Allah, bukan langsung memberikan janji atau menakut-nakuti.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kita untuk selalu mengaitkan segala sesuatu dengan kehendak Allah dengan mengucapkan “Insya Allah.”
Menanamkan Adab Sejak Dini
Selain tauhid, penting bagi orang tua untuk mengajarkan adab yang mulia sejak dini, baik adab kepada Allah, kepada sesama manusia, maupun kepada diri sendiri. Salah satu contoh adab yang sederhana tetapi berdampak besar adalah mengajarkan anak adab makan, adab berbicara, dan adab dalam keseharian lainnya.
Sebelum makan, ajarkan anak untuk membaca bismillah dan makan dengan tangan kanan. Ketika ingin berbicara, ajarkan untuk meminta izin terlebih dahulu. Ini adalah bagian dari akhlak mulia yang akan memudahkan anak untuk bersikap baik dalam lingkungan masyarakat.
Mengenalkan Rukun Iman dan Rukun Islam
Selain adab, anak juga harus diajarkan tentang Rukun Islam dan Rukun Iman secara bertahap. Mulailah dengan memperkenalkan kalimat syahadat:
“أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا رسول الله”
“Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”
Kenalkan pula rukun-rukun lainnya seperti shalat, zakat, puasa, dan haji. Hal ini dapat diajarkan melalui praktik dan pembiasaan, misalnya dengan memperkenalkan wudhu yang benar sebelum shalat.
Larangan dan Peringatan
Bagian lain dari pendidikan Islami adalah mengajarkan anak tentang larangan-larangan dalam syariat. Misalnya, sejak dini anak diajarkan untuk menjaga aurat, menjauhi narkoba, dan tidak melakukan dosa-dosa besar seperti syirik. Syirik merupakan dosa yang paling besar, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ”
“Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman: 13)
Mengajarkan Tauhid dan Akhlak Mulia
Nasihat yang diajarkan oleh Luqman Al-Hakim kepada anaknya yang diabadikan dalam Al-Qur’an memberikan pelajaran besar bagi kita semua. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ”
“Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah kezaliman yang besar.” (QS. Luqman: 13)
Pentingnya Konsistensi dan Kesabaran
Sahabat Gema Islam rahimani wa rahimakumullah, mendidik anak bukanlah tugas yang mudah. Butuh kesabaran dan konsistensi. Orang tua harus memberikan contoh yang baik, terutama dalam menanamkan nilai-nilai agama. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk bersabar dalam mendidik keluarga, khususnya dalam hal shalat:
“وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا”
“Dan perintahkanlah keluargamu untuk melaksanakan shalat dan bersabarlah dalam mengerjakannya.” (QS. Thaha: 132)
Penutup
Sebagai orang tua, mari kita jadikan nasehat dan pengarahan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari dalam mendidik anak. Mendidik mereka dengan tauhid, akhlak mulia, dan kesadaran akan syariat adalah bekal yang akan membimbing mereka menjadi generasi saleh dan salehah.
Wallahu a’lam bish-shawab.
simak kajian selengkapnya di
Pilar – Pilar Mendidik Anak ( Part 3 ) | Ustadz Ade Ading, Lc.