Assalamualaikum, sahabat Gema Islam di artikel kali ini mimin mau berbagi sedikit catatan kajian tentang peran wanita dalam islam yang mimin catat dari kajian al-ustadz Abu Qotadah -hafidzahullahu ta’ala-. yuk kita ulas bersama.
Sahabat Gema Isalam, Islam memberikan kedudukan yang tinggi kepada wanita, bukan hanya sebagai individu, tetapi juga dalam tiga peran utamanya dalam keluarga: sebagai istri, ibu, dan guru. Ketiga peran ini sangat penting dan saling berkaitan untuk menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Namun, sering kali kita melupakan betapa berat dan mulianya tugas-tugas ini.
Sebagai istri, wanita adalah tempat berlabuh suaminya. Allah subahanahu wataala menggambarkan dalam Surah Ar-Rum ayat 21:
“وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ”
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum: 21)
Dalam ayat ini, Allah subahanahu wata’ala mengisyaratkan bahwa wanita berperan sebagai sumber ketenangan dan kebahagiaan bagi suaminya. Sehebat apapun seorang laki-laki di dunia luar, dia tetap memerlukan tempat yang nyaman untuk kembali, yaitu istri yang penuh kasih sayang.
Selain itu, sahabat Gema Islam, sebagai seorang ibu, wanita juga memiliki peran yang luar biasa dalam pendidikan anak-anaknya. Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya, dan tidak ada sekolah yang lebih baik dari rumah, serta tidak ada guru yang lebih bijak dari seorang ibu. Bahkan, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:
“تَزَوَّجُوا الْوَدُودَ الْوَلُودَ فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ الْأُمَمَ”
“Nikahilah wanita yang penyayang dan subur, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan banyaknya umatku pada hari kiamat.” (HR. Abu Dawud)
Peran ibu sangat erat dengan kasih sayang. Kasih sayang yang ditanamkan oleh seorang ibu akan menjadi fondasi utama dalam pendidikan anak-anaknya. Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam sendiri sering menunjukkan kasih sayang kepada cucu-cucunya, Hasan dan Husain, termasuk ketika mereka bermain. Ketika kita memberikan ruang bagi anak-anak untuk bermain sambil belajar, kita juga tengah menanamkan kebijaksanaan dalam diri mereka.
Selain menjadi istri dan ibu, seorang wanita juga memiliki peran sebagai guru, baik di dalam rumah maupun di masyarakat. Dalam hal ini, pendidikan yang diberikan oleh seorang wanita bukan hanya berupa ilmu formal, tetapi juga nilai-nilai kehidupan yang luhur, seperti akhlak dan iman. Bahkan, tantangan untuk menjadi “guru” di rumah terkadang lebih sulit dibandingkan menjadi guru di sekolah, karena mengajarkan anak-anak di rumah membutuhkan kesabaran dan teladan yang terus-menerus.
Namun, sayangnya, dalam kenyataan saat ini, banyak yang merasa minder ketika disebut sebagai “ibu rumah tangga” atau “istri”. Padahal, peran ini adalah peran yang sangat penting dan mulia di mata Allah subhanahu wataala. Bahkan, kaum orientalis yang berupaya merusak peradaban Islam mengakui bahwa cara utama menghancurkan suatu bangsa adalah dengan menghancurkan peran wanita dalam keluarga. Mereka tahu bahwa wanita adalah tiang dari keluarga, dan keluarga adalah dasar dari peradaban.
Maka, sahabat Gema Islam, janganlah kita meremehkan peran ini. Sebagai wanita, marilah kita berusaha untuk menjalani ketiga peran ini dengan sebaik-baiknya, karena melalui peran inilah kita dapat membangun generasi yang kuat, baik dalam iman, akhlak, maupun ilmu.
Semoga Allah subahanahu wataala senantiasa memberikan kita kekuatan untuk menjadi istri yang mendukung suami, ibu yang penuh kasih sayang, dan guru yang bijak bagi anak-anak kita. Aamiin.
Wallahu a’lam.
siamak kajaian selengkapnya di link berikut
