Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Sahabat Gema Islam. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang pentingnya menjaga sikap kita dalam berdoa agar tidak melampaui batas. Tulisan mimin kali ini adalah sedikit catatan faidah dari kajian aroma senja bersama Al-Ustadz Heri Iman Santoso -hafidzahullah-, yuk kita ulas bersama.
Sahabat gema islam, berdoa adalah ibadah yang agung dan memiliki kedudukan yang luar biasa di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah memerintahkan kita untuk senantiasa meminta dan berdoa kepada-Nya. Namun, Allah juga memperingatkan kita agar tidak melampaui batas dalam berdoa. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah di Surat Al-A’raf ayat 55:
اُدْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan dengan suara yang lembut.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”
Dalam ayat tersebut, terdapat dua hal penting yang harus diperhatikan ketika berdoa:
Berdoa dengan Penuh Kerendahan dan Kelembutan: Allah mencintai hamba-Nya yang berdoa dengan penuh kerendahan hati dan kelembutan.
Menghindari Sikap Melampaui Batas: Allah tidak mencintai orang yang melampaui batas dalam berdoa.
Makna Melampaui Batas dalam Berdoa
Sahabat gema islam, menurut Ibnu Abbas -radhiyallahu anhu-, melampaui batas dalam doa bisa bermakna umum, mencakup setiap bentuk melampaui batas. Namun, dalam konteks berdoa, i’tida (melampaui batas) berarti melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan dalam doa. Contoh sikap melampaui batas ini antara lain:
Meminta Hal yang Tidak Patut: Seperti yang disebutkan oleh Rabi’ bin Khuthaim, jangan meminta sesuatu yang dilarang atau tidak pantas untuk diminta.
Mengangkat Suara Ketika Berdoa: Menurut Ibnu Jarir, mengeraskan suara dan berteriak-teriak dalam berdoa termasuk dalam sikap melampaui batas yang harus dihindari.
Meminta Hal yang Tidak Masuk Akal: Meminta untuk kekal hidup sampai hari kiamat atau meminta sesuatu yang bertentangan dengan hikmah Allah, seperti meminta untuk tidak perlu makan atau tidur.
Contoh dari Rasulullah dan Para Sahabat
Sahabt gema islam, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah mengingatkan kita untuk tidak melampaui batas dalam berdoa. Dalam sebuah riwayat yang dikutip oleh Imam Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah, diceritakan bahwa Abdullah bin Mughaffal -radhiyallahu anhu- mendengar anaknya berdoa, “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu istana putih di samping surga jika aku memasukinya.” Abdullah kemudian menegur anaknya dan mengingatkannya untuk meminta surga secara umum dan berlindung dari neraka.
Riwayat lain dari Sa’ad bin Abi Waqqash -radhiyallahu anhu-, seorang sahabat yang doanya mustajab, juga menunjukkan pentingnya tidak melampaui batas dalam berdoa. Sa’ad mengingatkan anaknya untuk tidak merinci permintaan secara berlebihan dan cukup mengikuti doa yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Berdoa dengan Sesuai Tuntunan Rasulullah
Sahabat gema islam, mengikuti tuntunan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah solusi untuk menghindari sikap melampaui batas dalam berdoa. Rasulullah mengajarkan doa-doa yang mencakup kebaikan dunia dan akhirat secara keseluruhan. Menggunakan doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah memastikan kita tidak jatuh ke dalam i’tida.
Kesimpulan
Sahabat Gema Islam, berdoa adalah ibadah yang agung dan Allah sangat mencintai hamba-Nya yang berdoa dengan rendah hati dan lembut. Namun, kita juga harus berhati-hati untuk tidak melampaui batas dalam doa kita. Mengikuti doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah cara terbaik untuk memastikan kita tidak terjebak dalam i’tida.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kita hamba-hamba yang senantiasa berdoa sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan menghindari segala bentuk i’tida. Aamiin.
untuk kajian selengkapnya, sahabat gema islam bisa simak dan saksikan di link berikut ini
Berlebih-lebihan dalam Bedoa | AROMA SENJA | Ustadz Heri Iman Santoso