Bismillah, alhamdulillah, wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah, wa ‘ala aalihi wa ashabihi wa man tabi’ahum bi ihsanin ilaa yaumiddin. amma ba’du
Assalamu’alaikum Sahabat Gema Islam. Di artikel kali ini mimin mau berbagi kembali catatan faidah dari program catatan ulama bersama al-ustadz Abu Qotadah Al-Atsary hafidzahullah tentang peta perjalan hidup manusia.
Sahabat gema islam, setiap manusia harus memahami jalan perjalanan hidup atau yang sering disebut dengan peta perjalanan hidup. Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah menggambarkan secara jelas perjalanan hidup manusia. Dalam artikel ini, setidaknya kita akan membahas lima marhalah (fase) hidup manusia berdasarkan tuntunan Islam.
Marhalatul Adam
Fase pertama adalah marhalatul Adam. Manusia awalnya tidak ada, lalu Allah Subhanahu Wa Ta’ala menciptakan kita dari ketiadaan. Sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Insan ayat 1:
هَلْ أَتَىٰ عَلَى ٱلْإِنسَٰنِ حِينٌۭ مِّنَ ٱلدَّهْرِ لَمْ يَكُن شَيْـًۭٔا مَّذْكُورًا
“Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?”
Marhalatu Rahim
Fase kedua adalah marhalatu rahim, yaitu kehidupan manusia di alam rahim ibu. Di fase ini, manusia tidak memiliki beban atau hukuman apapun. Allah Ta’ala menciptakan manusia dalam kondisi yang sempurna di dalam rahim ibu, sebagaimana disebutkan dalam Surah Az-Zumar ayat 6:
يَخْلُقُكُمْ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ خَلْقًا مِّنۢ بَعْدِ خَلْقٍۢ فِي ظُلُمَٰتٍۢ ثَلَٰثٍۢ
“Dia menciptakan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan.”
Marhalatu Dunia
Fase ketiga adalah marhalatu dunia, yaitu fase kehidupan kita saat ini di dunia. Di fase ini, manusia dihadapkan dengan berbagai ujian dan tanggung jawab untuk beramal. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surah Al-Mulk ayat 2:
ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًۭا
“Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.”
Marhalatu Barzakh
Fase keempat adalah marhalatu barzakh, yaitu kehidupan di alam kubur setelah kematian dan sebelum hari kiamat. Kehidupan di alam barzakh ini berbeda dengan kehidupan di dunia. Sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Mu’minun ayat 100:
وَمِن وَرَآئِهِم بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُون
“Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.”
Marhalatu Akhirah
Fase kelima adalah marhalatu akhirah, yaitu kehidupan abadi di akhirat. Setelah dibangkitkan dari kubur, manusia akan melalui padang Mahsyar, hisab, pembagian kitab, dan mizan. Akhir dari perjalanan ini adalah surga atau neraka. Dalam Surah Al-Hadid ayat 20, Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengingatkan kita tentang hakikat kehidupan dunia dan akhirat:
ٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا لَعِبٌۭ وَلَهْوٌۭ وَزِينَةٌۭ وَتَفَاخُرٌۭ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌۭ فِى ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَوْلَـٰدِۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ ٱلْكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَىٰهُ مُصْفَرًّۭا ثُمَّ يَكُونُ حُطَـٰمًۭاۖ وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ عَذَابٌۭ شَدِيدٌۭ وَمَغْفِرَةٌۭ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنٌۭۚ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَـٰعُ ٱلْغُرُورِ
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”
Rambu-Rambu Kehidupan Dunia
Dunia adalah Tempat Beramal
Allah Subhanahu Wa Ta’ala menciptakan dunia sebagai tempat untuk beramal dan mendapatkan ujian. Dunia ini adalah waktu kita untuk mengumpulkan pahala dan menjalankan perintah Allah. Seperti firman Allah dalam Surah Az-Zariyat ayat 56:
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”
Kenikmatan Dunia Itu Sementara
Kenikmatan dunia hanya sementara dan sedikit. Allah mengingatkan dalam Surah An-Nisa ayat 77:
قُلْ مَتَـٰعُ ٱلدُّنْيَا قَلِيلٌۭ وَٱلْءَاخِرَةُ خَيْرٌۭ لِّمَنِ ٱتَّقَىٰ
“Katakanlah: Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa.”
Dunia adalah Tipuan
Dunia ini penuh dengan tipuan yang bisa melalaikan manusia dari tujuan hidup yang sebenarnya. Allah mengingatkan dalam Surah Al-Hadid ayat 20:
وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَـٰعُ ٱلْغُرُورِ
“Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”
Setiap Jiwa Pasti Akan Mati
Setiap yang bernyawa pasti akan mati dan kembali kepada Allah. Dalam Surah Ali ‘Imran ayat 185, Allah berfirman:
كُلُّ نَفْسٍۢ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَـٰمَةِۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَۗ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَـٰعُ ٱلْغُرُورِ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”
Kesimpulan
Sahabat Gema Islam, memahami peta perjalanan hidup berdasarkan tuntunan Islam sangatlah penting. Dengan mengetahui lima fase kehidupan dan rambu-rambu yang telah Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berikan, kita dapat menjalani hidup dengan lebih bijaksana dan penuh kesadaran. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang mendapatkan rahmat dan ampunan Allah serta ditempatkan di surga-Nya. Aamiin.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Jika Sahabat Gema Islam ingin menyimak kajian ini lebih mendalam sahabat gema islam bisa simak kembali di link berikut ini
CATATAN ULAMA || Peta Perjalanan Hidup – Ustadz Abu Qotadah
