Assalamu’alaikum sahabat gema islam, pada artikel kita kali ini, mimin mau berbagi sedikit catatan faidah dari pembahasan kitab 10 amalan yang bermanfaat setelah kematian dalam program bedah kitab bersama Al-ustadz Ahmad Fikar -hafidzahullah-. Penasaran? Yuk kita langsung saja ulas sama-sama.
Sahabat gema islam, kita tahu bahwa salah satu kepastian dalam kehidupan seseorang adalah kematiannya. Allah subhanahu wata’ala mengabarkan kepada kita,
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ
tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Tujuan kita diciptakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala adalah untuk beribadah kepada-Nya. Kapan kita bisa beribadah kepada Allah? Ternyata setelah mumayiz atau setelah kita baligh sudah terkena taklif (beban syariat) dimana amalan sudah bernilai pahala dan kemaksiatan berbuah dosa. Rasulullah ﷺ mengabarkan kepada kita bahwa umur umatnya itu hanya sekitar antara 60-70 tahun dan hanya sedikit yang melebihinya.
Sahabat gema islam, seorang muslim yang cerdas dia akan memaknai waktunya untuk bisa beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Karena tujuan kita diciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Dengan waktu yang singkat dan umur yang pendek maka kita harus cerdas untuk mengamalkan amalan-amalan yang bisa terus menambahkan pundi-pundi pahala bagi kita.
Sahabat gema islam, ada beberapa hadits yang menyampaikan tentang beberapa amalan yang pahalanya akan terus mengalir setelah kematian. Maka, sebagai seorang muslim dia akan bersemangat untuk mengambil bagian dari amalan-amalan tersebut yang kemudian dia berlomba-lomba dengan sebaik-baiknya selama hidupnya sebelum habis umur dan datang ajalnya.
Berikut beberapa amalan yang akan tetap mengalir pahalanya, meskipun seorang hamba sudah berada dalam kubur setelah kematian menjemputnya. Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
سبعٌ يجري للعبد أجرهن وهو في قبره بعد موته : من علَّم عِلْماً ، أو أجرى نهراً ، أو حَفَر بئراً ، أو غرس نخلاً أو بنى مسجداً ، أو ورَّث مصحفاً ، أو ترك ولداً يستغفر له بعد موته
“Ada tujuh amalan yang akan mengalir pahalanya bagi seorang hamba, meskipun ia berbaring di lubang kuburan setelah meninggal: (1) mengajarkan ilmu, (2) mengalirkan air sungai, (3) membuat sumur, (4) menanam kurma, (5) membangun masjid, (6) membagikan mushaf Al-Qur’an, atau (7) meninggalkan anak yang akan memintakan ampun baginya setelah ia meninggal. “ (HR. Al-Bazzar. Dinilai hasan oleh Al-Albani)
Senada dengan hadits sebelumnya yaitu hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ عِلْمًا عَلَّمَهُ وَنَشَرَهُ وَوَلَدًا صَالِحًا تَرَكَهُ وَمُصْحَفًا وَرَّثَهُ أَوْ مَسْجِدًا بَنَاهُ أَوْ بَيْتًا لِابْنِ السَّبِيلِ بَنَاهُ أَوْ نَهْرًا أَجْرَاهُ أَوْ صَدَقَةً أَخْرَجَهَا مِنْ مَالِهِ فِي صِحَّتِهِ وَحَيَاتِهِ يَلْحَقُهُ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ
Sesungguhnya diantara amal dan kebaikannya yang akan menyertai seorang Mukmin setelah meninggalnya adalah ilmu yang diajarkan dan disebarkannya, anak shalih yang ditinggalkannya, mushaf yang diwariskannya, masjid dibangun, rumah persinggahan yang dibangun bagi orang yang sedang menempuh perjalanan, sungai yang dialirkannya, sedekah yang dikeluarkan dari hartanya saat masih sehat dan hidup akan menyertainya sampai meninggalnya (HR. Ibnu Majah)
Juga hadits dari Abu Umamah al-Bahili Radhiyallahu anhu dari Rasûlullâh Shaallallahu ‘alaihi wa sallam :
أَرْبَعَةٌ تَجْرِي عَلَيْهِمْ أُجُوْرُهُمْ بَعْدَ الْمَوْتِ : مَنْ مَاتَ مُرَابِطًا فِي سَبِيْلِ اللهِ وَ مَنْ عَلَّمَ عِلْمًا أُجْرِيَ لَهُ عَمَلُهُ مَا عَمِلَ بِهِ وَمَنْ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَجْرُهَا يَجْرِي لَهُ مَا وُجِدَتْ وَرَجُلٌ تَرَكَ وَلَدًا صَالِحًا فَهُوَ يَدْعُوْ لَهُ
Ada empat hal yang pahalanya tetap mengalir bagi pelakunya setelah meninggalnya (yaitu) orang yang meninggal saat menjaga perbatasan dalam jihad fi sabilillah, orang yang mengajarkan ilmu dia akan tetap diberi pahala selama ilmunya itu diamalkan; Orang yang bersedekah maka pahalanya akan tetap mengalir selama sedekah itu masih ada; dan orang yang meninggalkan anak shalih yang mendoakannya. (HR. Ahmad)
Sahabat gema islam, dari hadits diatas kita mendapatkan faidah yang sangat berharga. Bahwasanya banyak amalan yang bisa kita kerjakan yang pahalanya akan terus mengalir setelah kematian kita. Sebagai seorang muslim, sudah selayaknya kita bersemangat dan berlomba-lomba dalam mengamalkannya. Dan semoga Allah beri taufiq kepada kita untuk dapat mengamalkannya. Barakallahu Fiikum
Untuk link kajian lengkapnya sahabat gema islam bisa simak di link berikut ini
10 amalan bermanfa’at setelah kematian | BEDAH KITAB | Ustadz Ahmad Fikar, Lc
