Beriman kepada allah adalah meyakini dengan pasti tentang adanya allah. Rububiyah allah. Uluhiyah dan asma dan sifatnya. Allah menginformasikan tentang diri-nya 4 hal ini.
Allah subhanahu wa ta’ala menginformasikan tentang dirinya karena allah yang lebih tahu dan kita harus mengimani apa yang allah informasikan karena itu datang dari allah, dan karena allah subhanahu wa ta’ala yang paling benar informasinya.
Beriman kepada adanya allah itu adalah fitrah seorang hamba. Orang atheis yang tidak mengakui adanya allah itu fitrahnya rusak. Secara akal yang salim bahwasanya dimana ada sesuatu tercipta maka disitu pasti ada penciptanya. Ketika akal seseorang selamat maka pada saat itu fitrahnya juga akan selamat.
Beriman kepada rububiyah allah itu berarti beriman kepada allah sebagai Rabb. Maka para ulama menyebutkan kandungan makna rububiyah itu porosnya pada tiga yang menciptakan, yang mengatur, dan yang memiliki.
Implementasi iman kepada rububiyah allah yang mengatur adalah menetapkan bahwasanya semua ini ada dalam aturan allah subhanahu wa ta’ala baik perintah atau larangan. Ada hal yang menarik dalam hal tauhid rububiyah ini. Bahwasanya orang-orang musyrik di zaman rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak mengingkari rububiyah allah, bahwa mereka juga mengakui bahwa allah yang mencipta, mengatur dan menguasai alam semesta ini.
Dikatakan oleh para ulama, orang yang benar beriman kepada rububiyahnya maka dia tertuntut untuk beriman dalam uluhiyahnya. Kalau allah yang mencipta, mengatur dan memiliki kita maka apakah pantas kita beribadah kepada selainnya? Beribadahlah hanya kepada allah!
Beriman kepada uluhiyah atau ilahiyah yaitu konsekuensi dari kalimah laa ilaha ilallah, orang bertauhid itu memurnikan ibadah hanya kepada allah. Orang yang beribadah hanya kepada allah maka ini adalah bukti keimanan dia tentang adanya allah dan allah sebagai rabbnya. Inti dari beriman kepada uluhiyah allah adalah mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah.
Orang-orang yang sudah beriman belum dikatakan beriman sampai dia mengimani tentang uluhiyahnya dan dia merealisasikan uluhiyahnya. Orang bertauhid itu memurnikan ibadah hanya kepada Allah Karena inti dari semua rentetan dari keimanan kita kepada rububiyah ya tidak bermanfaat kalau kita tidak beribadah kepada Allah.
Kemudian tentang beriman kepada nama dan sifat Allah, dalam hal ini kita meyakini dan menetapkan nama dan sifat Allah subhanahu wata’ala sebagaimana apa yang datang dalam al quran dan sunnah Nabi shallallahu alaihi wasallam. Jadi, kita tidak menetapkan nama dan sifat bagi Allah subhanahu wa ta’ala sesuatu yang ada dalam benak kita atau sesuatu yang kita bayangkan dan kita akali.
Wallahu a’lam bishowab
Oleh: Ustadz Muhammad Hazim
Source: faidah dicatat dari kajian program Mutiara Fajar bersama Ustadz Muhammad Hazim
link kajian selengkapnya: https://fb.watch/qW3rUd_Awa/