Assalamualaikum sahabat gema Islam, diantara faktor yang amat penting dan sangat menentukan untuk terwujudnya keluarga yang harmonis, keluarga yang baik, keluarga yang bahagia adalah dengan mengetahui adab-adab bertetangga. Karena bagaimanapun juga disadari atau tidak, tetangga memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kerukunan rumah tangga.
Oleh sebab itu sangat penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana seharusnya kita bertetangga, dan juga bagaimana seharusnya kita menjadi tetangga yang baik bagi orang lain. Karena sebagaimana kita ingin agar kita memiliki keluarga yang tenang begitu pun dengan orang lain juga banyak menginginkan hal yang sama demikian.
Maka dari itu, setiap tetangga mesti memperhatikan apa yang seharusnya ia jalankan, apa yang menjadi kewajibannya dan mengetahui apa yang menjadi hak tetangganya. Sehingga demikian jika masing-masing orang mengetahui bahwa ia memberikan pengaruh kepada orang lain dalam hal bertetangga ini. Kemudian mencoba berusaha untuk menjadi tetangga yang baik bagi orang lain. Maka Insyaallah akan terwujud dan terbentuk lingkungan yang harmoni, yang dantenang serta masing-masing rumah menghargai dan menghormati rumah tangga orang lain.
Adapun pembatasan berkaitan dengan siapa saja tetangga kita dikembalikan kepada urf, tidak kemudian dipersempit dengan batasan-batasan yang ada. Tetangga dalam Islam memiliki kedudukan sangat penting. Rasulullah ﷺ menyebutkan bahwa berbuat baik kepada tetangga atau menghormati tetangga adalah merupakan indikator dari keimanan seseorang. Orang mukmin orang yang memiliki keimanan dengan keimanan yang benar maka ia tidak mungkin untuk tidak menghormati, menghargai dan memuliakan tetangganya.
Dalam sebuah hadits dikatakan: “Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan, menghargai, menghormati tetangganya,” (HR. Bukhari dan Muslim). Berdasarkan hadis ini sangat jelas bagi kita bagaimana memuliakan tetangga dan menghormati tetangga itu adalah merupakan salah satu indikator keimanan seseorang.
Untuk menjadi tetangga yang baik, maka kita mesti mengetahui apa saja yang menjadi kewajiban kita dan itu menjadi hak bagi orang lain. Dalam Surah Annisa ayat ke-36 disebutkan bahwa menjadi tetangga yang baik bagi orang lain adalah sebuah keniscayaan karena ini perintah Allah subhanahu wa ta’ala. Bagaimana mungkin sesuatu yang menjadi perintah Allah subhanahu wa ta’ala kemudian kita abaikan. Jika perintah ini dijalankan dengan baik dan kita jalankan dengan benar maka manfaatnya akan kembali kepada kita sendiri. Diantara akibat baik yang akan dirasakan oleh seseorang apabila ia menjadi tangga yang baik bagi orang lain maka orang lain akan menjadi tangga yang baik bagi kita.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengancam bagi orang yang berbuat buruk kepada tetangganya dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan imam Muslim. Dalam hadis ini. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyebutkan bahwa orang yang tidak bisa menjaga sikapnya, ucapannya dan tindak-tanduknya. Sehingga tetangganya itu nggak nyaman bertetangga dengan dia. Nah, hal yang seperti ini kata Rasulullah ﷺ: “la yu’min” tidak beriman (maksudnya adalah sifat seorang mukmin ini tidak nampak pada dirinya).
Berkaitan dengan bertetangga ini maka kita betul-betul harus memperhatikan apa yang menjadi kewajiban kita dan apa yang menjadi hak tetangga kita. Sehingga insyaallah akan terjalin bertetangga yang baik. jika bertetangga yang baik ini terjalin, maka Insyaallah akan tercipta lingkungan yang yang baik dan itu juga pengaruh baiknya akan dirasakan oleh rumah tangga kita.
Mudah-mudahan dengan kita bertetangga yang baik dengan orang lain, maka orang lain juga feedbacknya akan baik juga kepada kita. Sehingga pengaruh yang ada terhadap keluarga, anak-anak. istri dan orang-orang yang kita cintai dalam rumah tangga kita ini adalah pengaruh yang baik.
Wallahu a’lam bishowab
Oleh: Ustadz Dedi Permadi -hafidzahullah-
Source: catatan kajian ini ditulis dari program keluarga muslim spesial ramadhan bersama Al-Ustadz Dedi Permadi