Sahabat gema islam pada artikel kita kali ini kita akan mengulas tentang apa itu tauhid dan makna-makna yang terkandung didalamnya, Yuk, kita simak selengkapnya.
Tauhid merupakan dasar keimanan. Tauhid itu berbicara tentang iman kepada Allah. Tauhid maknanya seorang hamba yakin bahwa Allah itu satu/Esa, tidak ada serikat bersamanya baik dalam rububiyahnya, uluhiyahnya ataupun asma wa sifatnya.
Secara rububiyahnya, kita yakin bahwa Allah adalah pencipta kita, pengatur alam semesta, yang menguasai dan memiliki segenap alam ini, menghidupkan, mematikan memberikan rezeki, memberi dan mencabut nikmat, dll. Yang pada intinya kembali kepada tiga poin utama yaitu; meyakini Allah sebagai pencipta, Allah sebagai pengatur alam semesta dan Allah sebagai raja di alam ini. Dengan kata kain kita mengesakan allah dengan perbuatan-perbuatannya.
Kita yakini, kita ini diciptakan Allah, apa yang ada pada kita pun diberikan oleh Allah. Sehingga kita ini bukan pemilik mutlak. Ini hanya titipan dari Allah, yang Allah pesankan agar digunakan untuk ketaatan kepadanya.
Konsekuensi kita beriman kepada rububiyah Allah adalah kita harus mengarahkan ibadah hanya kepada Allah semata. Ibadah terarah kepada Allah adalah makna dari tauhid uluhiyah. Tauhid uluhiyah itu mempunyai makna yaitu kita hanya beribadah kepada Allah, karena kita meyakini Allah pencipta kita, maka sehebat apapun makhluk tidak pantas untuk diibadahi.
Ahlu tauhid tidak akan tertipu, tidak akan pernah beribadah kepada makhluk seistimewa apapun dia. Tapi ahlu tauhid tatakala mendapatkan keistimewaan pada makhluk, dia agungkan Khaliq (penciptanya) karna dia tahu bahwa keistimewaan tersebut adalah titipan dari Allah subhanahu wa ta’ala.
Demikian pula tauhid asma wa sifat, kita menetapkan sifat-sifat yang Allah gambarkan tentang diri-Nya dalam al quran dan juga berita dari rasulullah shalallahu alaihi wassalam maka kita menetapkan dengan penuh ketundukan dan kerendahan tanpa kita menentangnya dengan akal dan perasaan kita karena kita tunduk dan patuh pada berita yang datang dari Allah dan rasul-Nya shallallahu alaihi wasallam.
Ketika berbicara tentang tauhid tidak lepas dari pembahasan kita mentauhidkan allah dengan apa yang ada pada Allah baik berupa perbuatannya maupun berkaitan dengan nama dan sifatnya. Adapun yang kedua, kewajiban bertauhid ini berkaitan dengan kewajiban kita sebagai hamba yang harus mengerahkan ibadah hanya kepada Allah tidak kepada selainnya arena itu kesyirikan. Maka segala jenis ibadah lahir maupun batin tidak boleh kita tujukan kepada selainnya karena hal tersebut bisa menjatuhkan seseorang pad dosa terbesar.
Tauhid itu tidak lepas dari kalimat tauhid yaitu laa ilaha illallah. Makna laa ilaha ilallah adalah laa ma’buda bihaqqin ilallah (tidak ada yang berhak disembah selain allah) maka konsekuensinya segala bentuk ibadah haruslah hanya tertuju kepada Allah.
Dengan mengenal makna tauhid ini kita berupaya untuk mengoptimalkan ibadah kita. Agar dasar keimanan semakin kokoh dalam diri kita dan semaksimal mungkin memurnikan tauhid kepadanya.
Wallahu’alam bishawab
Oleh: Ustadz Heri iman santoso -hafidzahullah-
Source: dicatat dari pembahasan program mutiara fajar bersama ustadz heri iman santoso tentang “Pengertian dan Makna Tauhid”,
Link: https://www.facebook.com/mediagemaislam.tv/videos/429990539482428